Bismillah, Let’s Straighten Our Intention !!!

Bismillah…

Inilah kata-kata yang masih sering kita lupa untuk memulai langkah.

Bismillah…

Inilah kata-kata yang masih sering kita lalaikan padahal penuh barakah.

Bismillah…

Inilah kata-kata sederhana yang masih kita abaikan meskipun maknanya indah.

Kawan, entah mengapa kita kerap kali mengabaikan sesuatu padahal itu penting dan bahkan mementingkan sesuatu padahal hal tersebut bukan prioritas.

“Sesungguhnya kebinasaan itu banyak yang bermula dari sikap kita yang memberat-beratkan yang diringankan, mempersulit yang dimudahkan, serta menyempitkan hal yang telah diluaskan oleh Alloh ‘azza Wa jalla…” (Al-Hadits)

Na’udzubillah,,, selayaknya kita khawatir menjadi orang yang lalai walaupun sudah merasa banyak mengerjakan ibadah.

“Maka celakalah orang yang shalat. (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, yang berbuat riya’, dan enggan (memberikan)bantuan.”

[QS. Al-Maa’uun (107) : 4-7]

Katakanlah: ‘Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?’, yaitu orang-orang yang Telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang Telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok.”

[QS. Al-Kahf (18) : 103 – 107]

Masih ingatkah kita ketika menanak nasi tadi pagi, apakah kita mengucapkan Bismillah saat menekan tombol ‘Cook’ ? Masih lekatkah dalam ingatan ketika mencuci pakaian apakah kita mengawalinya dengan Bismillah ? Masih sadarkah kita ketika hendak memejamkan mata kita mengucapkan Al-Basmallah ?

Subhanallah, marilah kawan kita sama-sama introspeksi diri. Agar senantiasa Barakah Alloh mengiringi. Supaya kita pun tidak jadi orang yang merugi. Dan di akhirat nanti semoga tidak menyesali…

Dikisahkan sebuah hikmah Al-Basmallah yang pernah saya baca dari bukunya Kang Abik, Di Atas Sajadah Cinta…

Alkisah bertemulah dua makhluk Alloh yang bergelar Laknatulloh, syaitan. Mereka saling berbincang dan menanyakan kabar sahabatnya. Sebutlah Syaitan A terlihat lebih kurus, lebih sengsara, lebih kucel daripada Syaitan B. Hal ini membuat Syaitan B kasihan melihat nasib sahabatnya yang tak semakmur dirinya.

“Wahai Sahabatku, apakah gerangan yang membuatmu terlihat buruk seperti ini ?” Syaitan A hanya bisa menangis meratapi dirinya. “Wahai Saudaraku, Syaitan B, tahukah engkau bahwa aku begitu tersiksa ketika menggoda seorang Muslim X ?”

“Memangnya apa yang telah diperbuatnya sehingga engkau tidak bisa semakmur diriku, kawan ?”

“Bagaimana mungkin aku bisa semakmur dirimu. Bayangkan saja, ketika dia hendak makan, Muslim X mengawalinya dengan Bismillah, sehingga tak ada sedikitpun makanannya yang bisa ikut ku makan. Ketika dia menyisir rambutnya, dia pun mengucap Basmallah, maka tak heran penampilanku tetap kusut seperti ini. Ketika dia memakai baju, dilafadzkannya pula Bismillah sehingga aku pun dibiarkannya telanjang tak berpakaian. Saat dia memakai wewangian pun, tak kering lidahnya berkata Bismillah, tak heran aku pun jadi tak sewangi dirimu”, jawab Syaitan A sambil menangis sesenggukan.

Syaitan B pun tertawa. “Hahaha… Malang sekali nasibmu kawan. Rupanya kau salah target, engkau salah memilih teman… lihatlah diriku yang gemuk ini, karena temanku, Muslim Y adalah seorang yang selalu lupa mengucap Bimillah ketika makan, bahkan makannya pun sambil jalan, tak heran jika aku pun dapat jatah dari apa yang dimakannya. Dia pun alpa ketika menyisir rambutnya dengan mengucap Basmallah, tak heran aku pun bisa sekeren dia. Dia juga lalai memulai dengan Bismillah ketika memakai baju sehingga bajuku pun sebagus bajunya. Dan lagi-lagi, ia tak peduli untuk mengucap Bismillah ketika memakai wewangian, pantas saja aku selalu wangi sepanjang hari…”

Syaitan A hanya menatap iri saudaranya….

Nah, sahabatku, kisah di atas saya tulis kembali dengan beberapa tambahan (karena saya tidak hafal redaksi aslinya) dengan maksud Insya Alloh sebagai bahan perenungan kita.

Jadikanlah Bismillah sebagai niat awal kita, langkah pertama kita, 1st step kita, untuk menuju ridho-Nya.

Jadi inget slogan 3M-nya ‘Aa Gym, “Mulailah dari hal yang kecil, mulailah dari diri sendiri, dan mulailah sejak saat ini…”

Mengawali segala sesuatunya dengan Bismillah adalah suatu pilihan, dan semuanya kembali lagi kepada pilihan kita. Pilihan menawarkan kepada kita ingin mengambilnya atau menelantarkannya begitu saja. Sekali lagi, semuanya tergantung pada pilihan kita.


_amalzluvbio 2009_

Komentar

Postingan Populer