Kutulis untuk kita...


Siang hari sebelum kepergianku ke kota Bandung …

Dering sms di hp penuh sejarah itu berbunyi cukup mengagetkanku yang sedang asik menulis.. karena isinya cukup panjang sehingga N-Gage QD ku menampakkan isi smsnya terlebih dahulu..Bottom of Form

“Baru saja ku tahu kenapa Alloh mempertemukan kita… tapi kini ku tak tahu apa yang Alloh mau sehingga memisahkan aku dari kalian. Tapi sahabat, aku tahu bahwa kita ini bintang di satu langit yang luas. Jika kita berkumpul, mungkin akan ada langit yang suram tanpa sinar… sahabatku, mungkin memang tak ada yang bisa menjamin ku tetap di langit, namun ku tak ingin jadi bintang jatuh yang tampak indah namun sebenarnya hancur melenyap. Mungkin kita tak akan lagi selalu beriringan, tapi hati ini selalu mengiringimu. Insya Alloh… karena aku akan selalu menyayangimu… karena persahabatan ini, persaudaraan ini tak akan bersudah meski jauh terpisah… Sebiru Hari Ini-nya Edcoustic akan jadi lagu kita bersama ya…”

“Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang,

sebiru hari kita bersama di sini…

Seindah hari ini , indahnya bak permadani taman surga,

seindah hati kita walau kita ‘kan terpisah…

bukankah hati kita telah lama menyatu

dalam tali kisah persahabatan Illahi

pegang erat tangan kita terakhir kalinya

hapus air mata meski kita kan terpisah

s’lamat jalan teman, tetaplah berjuang

semoga kita ‘kan bertemu kembali

kenang masa indah kita

sebiru hari ini…”

hmm,,, suasana yang pas, ku lihat awan putih di langit yang biru di depan teras, angin sepoi-sepoi pun menyapu daun-daun di pohon sehingga bergerak lepas… walaupun siang itu cukup panas, hatiku tak mampu menahan tetesan air mata yang cukup deras…

mungkin memang agak lebay, tapi itulah kenyataannya… ketika ku masih duduk di bangku sekolah dasar, ayah senang bercerita tentang masa lalu dan teman-temannya di SMA dulu, “pokoknya, mau bagaimanapun, siapapun mereka, teman-teman di SMA, kenangan-kenangan di SMA adalah kenangan terindah dan teman-teman yang engga akan pernah bisa dilupakan, insya Alloh…”

aku sangsi banget dengan kata-kata ayah tadi. Engga mungkin !!! menurutku teman2 di SD pastinya lebih hebat karena persahabatan kita saat itu bisa dibilang tulus dan pertama kalinya (mungkin) kita merasa bersosialisasi dengan banyak orang dan orang tua (guru) dengan formal… tapi nyatanya engga juga,,, persahabatan ku tidak berjalan sebagaimana yang ku harapkan dan sepertinya emosionalku belum mampu meng-handle masalah yang muncul saat itu…

dan itu agak berdampak di masa-masa SMP, masa labil membuatku tertarik dengan apa yang biasa remaja lakukan dengan teman-temannya, tapi sikap egoisitas dan ambisiusitas yang cukup tinggi membuatku kadang menjauh dari mereka. Jadi untung Alhamdulillah, waktu itu aku tidak terlalu hancur. Hehehe…

SMA, masa yang ku rasa pesimis ku bisa berpikir optimis seperti dulu… hmm,,tapi memang tidak ada yang mampu menolak hidayah Alloh melalui washilah-Nya. Dan ku diperkenalkan dengan mereka oleh Alloh, ku rasa seperti kejadian beruntutan yang kebetulan,,, tapi ternyata tidak, ini bukan suatu kebetulan, melainkan suatu KEBENARAN… dan sekarang ku tak sangsi lagi dengan kata-kata ayahku tentang masa-masa di SMA itu… ya, kuakui kebenerannya, kuakui pengalamannya, dan ku belajar banyak dari ceritanya.

Persahabatan ini bukan geng yang mengutamakan ke-jaim-an dalam iringan langkahnya, hubungan ini bukan kelompok eksklusif yang tenang dengan kesalahan yang diperbuat sahabatnya, persaudaraan ini dibangun bukan karena visi dan misi semu, tapi insya Alloh lillaahi ta’alaa, layaknya EdCoustic lantunkan dengan syairnya ‘bukankah hati kita telah lama menyatu dalam tali kisah persahabatan Illahi…’

Hmm,, kurindukan teguran pedas dari cabe rawit yang kecilnya begitu menggigit namun pada kenyataannya kaya dengan vitamin C yang membuatku mampu bertahan dari penyakit. Ku pun rindu dengan biru dan lembutnya laut yang mampu mendamaikan hati yang sedang kalut. Ku pun menantikan bintang yang terlihat jauh itu, namun keindahannya mampu tutupi gelapnya hatiku dengan pesonanya karena ku tau bahwa sebenarnya jarak antara aku dengannya hanya semu belaka, dan tak kalah, ku pun sangat merindukan datangnya pelangi yang dengan keceriaannya ia muncul setelah gerimis turun menghampiri..

Perasaan ini ku uraikan kembali dalam rangka mengingat, dalam rangka menjalin, dalam rangka mengenang, dalam rangka merindukan, dalam rangka bersilaturahmi kepada mereka yang membacanya. Mereka yang merasakan persahabatan dan persaudaraan ini, mereka yang juga memiliki perasaan ini, mereka yang menginginkan hubungan seperti ini, mereka yang sedang berpikir siapakah sahabatnya…

Hmmm,,, ditulis dengan doa, semoga Insya Alloh bisa berkumpul lagi dengan indah atas izin-Nya…Aamiin :)

(btw fotonya emang rada engga nyambung, tapi aye rasa cukup mewakili lah, cz pas banget ada foto yang ikhwannya, jadi foto akhwat engga usah muncul. hehehe... many thx ya my brother... royaltinya dibayar ama Alloh insya Alloh.. aamiin..)

Komentar

Postingan Populer